Dalam soal Perselingkuhan, Siapa Sih yang Salah?

AkuKita Wanita
3 min readMay 6, 2021

--

Sudut Pandang Berbeda mengenai Kasus Perselingkuhan.

Image by AkuKita Wanita.

Perselingkuhan adalah hal yang tabu dalam pernikahan karena merupakan aib bagi keluarga. Lalu, ketika terjadi kasus perselingkuhan, masyarakat akan sibuk mencari siapa sosok yang bersalah. Namun, seringkali pada akhirnya hanya pihak wanita saja yang disalahkan dan dihujat oleh masyarakat, baik itu wanita yang sebagai pelakor (pelaku) atau bahkan sang istri (korban) pun, tak jarang ikut disalahkan juga. Seolah penyebab terbesar perselingkuhan adalah wanita. Dalam beberapa kasus, tak sedikit yang menyalahkan si istri ketika suaminya selingkuh. Ucapan-ucapan seperti: “Pasti nih karena istrinya tidak bisa memuaskan dan melayani suami dengan baik”, “Istrinya gak bisa masak dan dandan”, “Gak bisa ngurus anak”, “Istrinya terlalu banyak permintaan dan suka ngatur”, “Terlalu matre” dan berbagai macam dugaan dan opini masyarakat yang berkembang.

Lalu, muncul ucapan “Kan wanita yang menggoda si pria duluan! Kalau gak digoda wanita lain, pria gak bakal selingkuh”, itu hanya pembenaran untuk ‘membela’ si pria yang sebenarnya juga pelaku. Meskipun kita tak tau siapa yang menggoda duluan, bisa saja si pria atau wanita lain. Terlepas dari itu, lelaki adalah pemimpin rumah tangga dan laki-laki pun lebih menggunakan logika daripada perasaan. Namun, mengapa laki-laki dapat terjerumus untuk selingkuh dan ‘melupakan’ logikanya tanpa memikirkan dampak selingkuh di kemudian hari. Seharusnya pria bisa mengontrol diri. Namun memang wanita adalah godaan berat bagi para lelaki.

Tak bisa dipungkiri, banyak penyebab perselingkuhan dalam rumah tangga. Bisa jadi memang karena ada masalah dalam rumah tangga. Namun suami-istri tidak menyelesaikan masalah dengan baik dan tidak berkomunikasi dengan pasangannya. Hingga akhirnya mencari pelampiasan nafsu atau pun mencari tempat curhat ke lawan jenis. Hingga akhirnya ini menimbulkan rasa kenyamanan hingga berujung selingkuh.

Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang selingkuh, yakni:

  1. Adanya konflik rumah tangga yang tidak dapat diselesaikan secara baik — baik.
  2. Tidak berkomunikasi dengan baik.
  3. Tertutup dengan pasangan karena ingin menyembunyikan sesuatu atau takut terhadap sesuatu.
  4. Merasa kurang diperhatikan atau dicintai oleh pasangan
  5. Kehilangan rasa cinta dan kasih sayang terhadap satu sama lain
  6. Sering berinteraksi dengan lawan jenis dengan intensitas yang tinggi, namun bukan membahas soal pekerjaan, bisnis atau keperluan urgent lainnya, melainkan membahas hal-hal personal atau bahkan persoalan rumah tangga.
  7. Adanya niat selingkuh untuk sekadar coba-coba, menyenangkan diri, dan hiburan sesaat.

Lalu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya perselingkuhan:

  1. Terbuka dengan pasangan jika ada masalah dan mencari solusinya bersama-sama.
  2. Menjalin komunikasi dengan baik antar pasangan tanpa menyembunyikan apapun.
  3. Jika ada masalah dalam rumah tangga, sebaiknya tidak curhat pada lawan jenis. Bisa curhat ke orang tua, kerabat atau sahabat.

Jadi, kita tidak dapat menyimpulkan siapa pihak yang paling bersalah dalam kasus perselingkuhan. Oleh karena itu, mengetahui hal yang menyebabkan perselingkuhan tersebut terjadi lebih penting daripada mencari siapa sosok yang paling bersalah. Bisa jadi semua bersalah. Bahkan dalam suatu perselingkuhan, bisa saja terjadi bukan karena kesalahan siapa pun, namun hanya karena terjebak situasi, terbawa perasaan dan nafsu, terpaksa demi melindungi sesuatu atau karena tujuan-tujuan tertentu. Oleh karena itu, penting untuk mencari tahu akar permasalahan yang menyebabkan perselingkuhan terlebih dahulu dan pihak luar tak berhak men-judge seseorang tanpa mengetahui cerita sebenarnya.

By Zahra Nabila, Research and Creative Team AkuKita Wanita.

--

--

AkuKita Wanita
AkuKita Wanita

Written by AkuKita Wanita

Ruang Sharing dan Diskusi Menjadi Titik Temu Kita | Find out More → https://linktr.ee/akukitawanita

No responses yet