Kesehatan Mental

AkuKita Wanita
4 min readJun 5, 2021

Trust Issue dan Cara Mengatasinya

Image Credit AkuKita Wanita

Apakah kamu termasuk pribadi yang sulit percaya pada orang lain? Ataukah sulit untuk menjalin komitmen dalam suatu hubungan? Bisa jadi, kamu mengalami masalah yang dinamakan trust issue.

Trust issue adalah suatu keadaan mental seseorang yang mengalami krisis kepercayaan terhadap orang lain sehingga cenderung menjadi pribadi yang tertutup. Trust issue ini bisa dialami oleh siapa saja, tetapi kebanyakan yang mengalaminya adalah perempuan. Tidak hanya terjadi pada pasangan saja, trust issue ini bisa juga terjadi pada keluarga atau sahabat sendiri.

Kecenderungan menjadi pribadi yang tertutup ini sebetulnya disebabkan oleh beberapa hal, antara lain karena pernah mengalami trauma masa lalu atau bahkan pengkhianatan oleh orang terkasih. Pengkhianatan bukan hanya dilakukan oleh pasangan saja, tetapi bisa jadi oleh orang tua kita sendiri.

Akibatnya, pola pikir dan perilaku orang yang mengalami trust issue biasanya menjadikan mereka mudah overthinking dan membentuk karakter overprotective, khususnya kepada pasangan. Bagi orang-orang yang sehat mental, tentu perilaku ini sungguh mengganggu karena bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau bahkan pertengkaran. Namun, bagi yang mengalami trust issue, perilaku mereka hanya sebagai bentuk dari kekhawatiran yang biasa.

Sebagai seseorang yang sehat mental, mungkin ada dari kamu yang memiliki teman atau sahabat dengan perilaku demikian? Jika ada, mari ikuti tips-tips di bawah ini!

Dekati dari Hati

Sudah dijelaskan di awal bahwa orang yang mengalami trust issue memiliki kecenderungan menjadi pribadi yang tertutup. Untuk menjadi dekat saja, itu tidak cukup. Dekati mereka dari hati.

Khususnya para perempuan yang mengalami trust issue, sentuhlah “hati”-nya. Buatlah mereka sedikit demi sedikit mempercayaimu dengan cara “memancing” mereka lewat cerita-cerita hidupmu.

Dengan “memancing” mereka untuk bercerita, maka “tembok besar” yang menjadi penghalang untuk berbagi cerita akan perlahan-lahan runtuh.

Merangkulnya

Perempuan adalah pribadi yang rapuh secara emosional. Semakin ia bertindak sok kuat, semakin ia rapuh. Untuk itu, jika kamu sudah mendapat “lampu hijau” dari dirinya, itu tandanya ia mulai membuka diri untuk bisa berbagi cerita denganmu.

Jangan menyia-nyiakan kesempatan ini! Tuntunlah ia menjadi seseorang yang terbuka. Namun, jika belum bisa, jangan pernah memaksa mereka untuk menceritakan kisahnya karena hal itu bisa saja membuat mereka kehilangan kepercayaannya padamu.

Ia akan bercerita dengan sendirinya jika sudah percaya. Jangan pernah memaksa!

Empati, bukan Sekadar Penasaran

Jika kamu sekadar penasaran karena kepribadiannya yang tertutup bahkan cenderung misterius, lebih baik jangan pernah mendekatinya sama sekali. Hal itu hanya akan semakin membuat mereka sulit memercayai orang lain.

Berempati artinya kamu telah berkomitmen pada dirimu sendiri untuk bisa bergerak membantu orang yang mengalami krisis kepercayaan dalam mengatasi kesulitannya untuk bercerita.

Berempati itu baik, tetapi berpura-pura empati itu tidak baik. Jika kamu benar-benar peduli pada temanmu yang mengalami trust issue, cukup hadir saat ia merasa sendiri, meski ia terlihat tidak memerlukan bantuanmu, tak apa.

Jangan Berkhianat!

Bergosip bisa dilakukan oleh semua orang. Cerita seseorang akan dengan mudahnya menyebar dari circle yang satu ke circle yang lain. Namun, untuk hal ini, kamu wajib menjaga segala rahasia temanmu!

Jika ia sudah bercerita (meski tidak banyak), itu artinya ia telah memercayaimu. Jangan mengkhianati kepercayaannya dengan membocorkan cerita mereka kepada orang lain karena mereka menganggap bahwa cerita mereka adalah rahasia. Jika itu terjadi, maka kamu hanya akan semakin memperparah trauma dan kepercayaannya terhadap orang lain.

Pergi ke Profesional

Kamu sudah mengikuti tips-tips di atas tetapi tidak kunjung ada respons baik darinya? Tidak apa-apa. Mungkin krisis kepercayaannya sudah sangat parah sehingga yang bisa kamu lakukan adalah dengan membujuknya pergi ke profesional.

Bujuklah ia pergi ke profesional, seperti psikolog misalnya, akan sangat membantu mereka yang sedang mengalami krisis kepercayaan terhadap orang lain.

Sebenarnya, trust issue bukan hanya dialami oleh perempuan saja, tetapi juga laki-laki. Trust issue merupakan masalah mental yang nyata adanya dan jika tidak ditangani dengan baik, maka akan menyebabkan efek jangka panjang ke depannya.

Ketika krisis ini dialami hingga dewasa, dikhawatirkan akan sulit membina hubungan bukan hanya dengan pasangan saja, tetapi bisa juga dengan atasan, rekan kerja, atau orang lain.

Untuk itu, mari kita mulai rangkul mereka yang sedang mengalami krisis kepercayaan terhadap orang lain dengan mengikuti tips-tips di atas. Adakah yang sudah melakukannya? Yuk, tulis komentar di bawah ini, yaa!

Penulis: Raissa Yulianti

Editor: Azaina Farah Sabrina

Sumber:

Widiastuti, W. (2019, Agustus 13). 6 Tanda Pasanganmu Punya Trust Issue Menurut Ahli. Life Relationship, pp. https://www.idntimes.com/life/relationship/wiwit-widiastuti/6-tanda- pasanganmu-punya-trust-issue-menurut-ahli-c1c2/6.

Berlinawati, Santi. (2019, Juli, 31). Tanda-tanda Bahwa Anda Mengalami Trust Issue dan Bagaimana Mengatasinya. Lifestyle, pp. https://journal.sociolla.com/lifestyle/tanda-memiliki-trust-issue.

Yona, Thissa. (2020, Juli 8). Trust Issue: Bekas Luka dari Masa Lalu dan Cara Mengatasinya. Blog, pp. https://satupersen.net/blog/trust-issues-bekas-luka-dari-masa-lalu.

Permana, Bayu G. (2021, April 30). Trust Issue atau Krisis Kepercayaan, Ini Tanda-tanda dan Cara Mengatasinya. Artikel, pp. https://www.sehatq.com/artikel/trust-issue-atau-krisis-kepercayaan- ini-tanda-tanda-dan-cara-mengatasinya.

Ainurrohman, S. (2019, Juli 9). 4 Tanda-tanda Kamu Punya Trust Issue. Kata Bunda, pp. https://www.ibunda.id/kata-bunda/4-tanda-tanda-kamu-punya-trust-issue.

--

--