Sharing Session
Menjadi “Modern Day Woman”
Dari sejarah R.A Kartini para wanita belajar bahwa kita pernah berada pada situasi ketidakadilan. Ketika wanita sulit untuk mendapatkan akses pendidikan, tidak memiliki beragam pilihan untuk menentukan masa depan dan seringkali diremehkan dalam kehidupan sosial. Para wanita pernah berada pada bayang-bayang seakan hidup memang begini adanya, tunduk dan patuh dihadapan budaya patriarki. Di era modern kini, setiap orang, terutama para wanita dituntut untuk menuju sebuah kemajuan. Membawa perubahan, memperbaiki dan mencapai apa yang belum pernah terjadi. Wanita diarahkan untuk mengalami perkembangan menjadi seseorang yang berkualitas untuk mencapai kesejahteraan bahkan melawan ketidakadilan gender. Perubahan demi perubahan perlahan mulai dirasakan seperti perubahan norma, nilai, pola perilaku cara berpikir bahkan aspek dari segala kehidupan sosial. Hal inilah yang seharusnya merubah wanita untuk menjadi independen.
Nah, guna melihat upaya dan perubahan yang dilakukan oleh wanita di era modern, AkuKitaWanita mengundang Kak Fathia Fairuza di sharing session pada 23 Mei dengan tema “Modern Day Woman”. Di sharing session ini, kita membicarakan apa yang dialami dan apa yang dilakukan oleh seorang wanita di masa kini.
Menurut Kak Fathia Fairuza yang saat ini menjabat sebagai President Of APUINA, UNICEF YOUTH untuk menjadi Modern Day Woman, seorang wanita harus memiliki ambisi untuk mengejar mimpi dan rencana masa depannya. Bagi Kak Fathia, wanita masa kini telah merasakan apa yang diperjuangkan oleh Ibu Kartini pada masa lalu. Setiap wanita saat ini boleh menentukan pilihan hidupnya. Tapi perlu diingat juga nih temen-temen, kalo menentukan pilihan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Seorang wanita yang sudah menentukan pilihannya haruslah berambisi untuk bisa meraih mimpinya. Ambisi tersebut bisa lahir dari pendidikan seorang wanita dan dukungan yang ia dapatkan dari orang-orang disekitarnya.
Hal ini diperlukan agar seorang wanita bisa memiliki pemikiran yang mandiri. Kita tidak bisa memungkiri bahwa kemajuan juga masih meninggalkan jejak-jejak masa lalunya seperti budaya patriarki. Budaya yang masih menempatkan wanita pada sektor domestik sehingga seringkali menghambat wanita dalam memenuhi mimpinya. Misalkan ujaran-ujaran ketidakadilan gender yang disandingkan dengan wanita seperti “wanita tidak perlu berpendidikan tinggi”, “cari aja laki-laki (suami) yang mampu menafkahi hidup kamu, jadi ya kamu di rumah aja” dan lain sebagainya. Dengan memiliki pemikiran mandiri, secara langsung kita juga bisa mengikis budaya patriarki secara perlahan. Menurut Kak Fathia, salah satu caranya adalah dengan melakukan edukasi. Edukasi ini dilakukan karena sebagian orang belum terbuka pemikirannya tentang wanita yang mengejar mimpinya.
Salah satu caranya apabila seorang wanita direndahkan maka ia harus memiliki keberanian untuk mengutarakan definisi kesuksesan yang menjadi pilihan hidupnya. Kamu harus bisa menjelaskan mimpimu dengan rencana yang akan kamu lakukan, memberikan kepercayaan jika kamu yakin dan bisa untuk melakukannya. Ketika orang lain merendahkanmu, seorang wanita juga harus membuktikan mimpinya akan menjadi kenyataan.
“Buat semua perempuan yang punya ambisi, jangan takut mimpi kalian tidak tersampaikan. Keep on trying, tantangan pasti ada tapi itu adalah proses. Nikmati aja prosesnya dan semangat buat sampe kesana. Kalian bakalan dapetin mimpi itu, pasti”
Jadi, kamu harus memiliki tujuan dan sudah kamu persiapkan sejak dini sekalipun kamu berada di lingkungan yang tepat. Teruntuk wanita yang sudah berada di lingkungan yang tepat, jangan lupa bahwa mimpi kalian terwujud karena orang-orang disekitar kalian. Sebagai wanita, kita juga harus memahami bahwa peran wanita di ranah domestik juga sangat penting. Terlebih lagi, di era modern, banyak pekerjaan yang bisa kita lakukan dimana saja termasuk di rumah. Menurut Kak Fathia, akan lebih bagus ketika perempuan melakukan keduanya yaitu menjadi wanita karir dan ibu rumah tangga. Namun, kita juga perlu banyak ngobrol atau diskusi dengan keluarga agar kita berada di lingkungan yang saling mendukung, termasuk dalam hal pekerjaan rumah dan kehidupan pribadi.
Jadi gimana nih menurut teman-teman, cerita dan pesan dari Kak Fathia? Kak Fathia juga perlahan sudah membuktikan mimpi dan peranannya sebagai wanita di masyarakat loh. Kak Fathia adalah founder dari Shape Your Life ID yang dapat membantu teman-teman yang untuk meraih mimpinya kuliah di luar negeri. Yuuuk sekarang, giliran kita para wanita untuk mewujudkan mimpi kita sebagai modern day woman!!
Selain memberikan pencerdasan melalui artikel, AkuKita Wanita juga memberikan tips and trick yang ditampilkan dalam bentuk newsletter.
Penulis : Raka, Head of Medium Creative Content
Editor : Anis, Head of Medium Strategic Implementation
Kontributor : Sarifatul, Head of Creative Promotion